Chapter 5 – Berkemah untuk pertama kali
Hutan yang sudah gelap terlihat semakin gelap
Sepertinya matahari sudah terbenam,
Kalau begitu, Aku memutuskan menghentikan perjalananku untuk hari ini.
“Allen, Elena Aku akan membuat api jadi bantu Aku mengumpulkan kayu bakar”
Mengatakan itu, aku memunguti ranting yang berjatuhan, Allen dan Elena meniruku dan mulai mengumpulkan.
Apa yang akan kubuat untuk makan malam ya?
Syl telah memberikan ku beberapa roti , jadi ayo buat sayur sop sederhana.
Haruskah aku menyiangi daging monster dan membuat tusuk sate daging?
Keduanya bersemangat jadi bila Aku mengizinkan mereka makan daging yang telah disiangi mereka akan menyadari bahwa daging monster bisa dimakan.
Aku menyimpan ranting yang terkumpul kedalam {{Infinite Storage}} dan mengeluarkan seekor Red Wolf,
Monster yang telah kubunuh dengan Air bullet, Yaa, tidak ada cara lain saat ini…
Aku mengeluarkan pisau, Aku mulai memotong bagian perut dari Red Wolf dan mulai mengeluarkan darahnya agar bisa diproses.
Jika Aku mengalahkan Red Wolf dengan pedang, Aku akan memperhatikan nilai dari bulu dan mulai memproses nya dari lukanya, tapi tidak ada luka yang jelas terlihat ketika membunuhnya dengan Air bullet, jadi secara teori mulai dari bagian perut.
Aku memiliki pengetahuan tentang penyiangan, Aku bahkan memiliki skill nya. Karna itu proses penyiangan secara misterius sudah ada didiriku.
Tidak ada tantangannya walaupun aku menyiangi untuk pertama kalinya, Tubuhku bergerak tanpa keraguan. Bahkan darah yang mengalir mealalui luka yang terbuka telah sesuai dengan perkiraanku.
Tubuh yang baru ini tidak ada bagian yeng terasa tidak nyaman, tapi aku menyadari Kayano Takumi sebelumnya dan Kayano Takumi yang sekarang berbeda.
Penyiangan berlanjut tanpa terkendala
Allen dan Elena ji~ menatap dengan serius penyiangan pertamaku.
Akan berarti jika keduanya bisa mengingat prosesnya walaupun sedikit. Meski begitu, mereka baru berusia 5 tahun jadi Aku tak mengharapkan mereka bisa menyiangi dalam waktu dekat,
Setelah selesai, Aku menyimpan bulu, material, dan daging kedalam {{Infinite Storage}} dan menguburkan organ dalam yang tidak berguna kedalam lubang yang kusiapkan sebelumnya. Udara dipenuhi dengan bau darah jadi aku menghilangkan nya dengan Wind Magic, Aku membersihkan tubuhku dengan {{Washing}} dan menggerakan tubuhku sedikit untuk berjaga-jaga.
Nah selajutnya, dengan persiapan selesai, mari mulai membuat makan malam.
Pertama, Aku akan membuat kompor sederhana dengan batu dan menyalakan api.
Aku memiliki Life Magic {{Ignition}} yang membuat ku mampu menyalakan api, tapi Aku memilih menggunakan Ignition Stone agar bisa menunjukan Allen dan Elena bagaimana cara menggunakan alat.
Ya, Itu lho, Semacam korek api
= = = = =
“Ignition Stone”
Batu yang mengeluarkan api jika langsung memasukan magic power…
Karena hanya bagian kecil dari Batu yang digunakan, umumnya bersifat sekali pakai
Tidak bisa diaktifkan kecuali langsung memasukan magic power, jadi menyimpannya dalam {{Infinite Storage}}bisa dilakukan.
= = = = =
Setelah api menyala, Aku masukan air kedalam panci kecil lalu meletakannya diatas kompor. Sebelum air mulai mendidih, Aku memotong daging Red Wolf menjadi potongan yang mudah untuk dimakan, menusukannya dengan tusukan, sedikit digarami lalu menancapkannya disekeliling kompor dan membiarkannya terpanggang.
Setelah air didalam panci sudah mendidih, Aku masukan sayur-sayuran dan menyesuaikan rasanya dengan kaldu penyedaap serta garam.
Kaldu instan adalah produk yang umum di jepang, Ini konsetrat rasa ayam berbentuk kotak yang dibuat oleh produsen tertentu. Tidak ada kemasan. Jadi Aku tak bisa mengatakan dengan pastinya.
Dagingnya sepertinya sudah siap saat supnya matang.
Ketika Aku menyerahkan tusukan daging Red Wolf Panggang kepada Allen dan Elena, mereka berdua langsung menggigitnya. Karna daging panggang nya masih panas, keduanya terkejut dan berhenti menggigit.
Aku mengambil tusuk sate daging bagianku dan fufufu, menunjukan kekeduanya bagaimana mendinginkannya.
Oh! Daging Red Wolf ternyata lezat.
Melihat caraku makan, kedua anak itu fufufu meniruku, meniupi tusuk sate mereka dan mulai melahapnya.
Sepertinya ini pertama kali mereka berdua menggunakan alat makan, jadi dengan perlahan Aku mengajarkan mereka bagaimana memegang sendok. Anak-anak mulai memakan sup mereka sambil memegang erat sendoknya.
Kita baru saja bertemu setengah hari yang lalu, Secara tak diduga kedua kembar ini sudah merasa familiar denganku. Mereka mulai makan makanannya tanpa mengendus seperti sebelumnya. Dan tak ragu lagi menikmati makanan mereka.
“Apa enak?”
Keduanya menggangguk pada pertanyaanku
Un, mereka tersenyum.
Karena tidak ada yang bisa dilakukan setelah makan, Aku ingin langsung tidur walaupun malam baru saja datang,
Akan lebih baik jika bisa bangun lebih awal esok.
Berpikir demikian, Aku mengeluarkan Barrier Stones.
= = = = =
“Barrier Stone”
Sebuah magic tool yang bisa membuat penghalang
Barrier bisa di pasang dengan menancapkan yang seperti pasak kedalam tanah di 4 formasi koordinat berbeda . Ia akan mencegah monster-monster datang kewilayah diantara batu barrier. Sedikitnya empat batu diperlukan, semakin besar wilayah diantara batu, semakin lemah barriernya.
= = = = =
Un..alat yang sangat berguna sekali,
Aku memasang batu 3 ~ 4 m ke segala arah. Dengan begini, Aku bisa tidur dengan tenang tanpa harus khawatir monster menyerang.
Berbaring di tanah tentu terasa sakit jadi aku memilih menyelimuti diriku dengan selimut dan bersender pada sebuah pohon.
Apa posisi ini yang paling nyaman., bagaimana dengan kedua anak itu?
Setelah duduk,Aku memperhatikan Allen dan Elena, keduanya hanya berdiri mematung tanpa tahu apa yang harus dialakukan.
“Allen, Elena kemari”
Keduanya segera mendekat setelah ku panggil.
Lalu, aku duduk sedang keduanya berada disisi-sisiku, merentangkan tanganku ke keduanya dan menyelimutinya dengan selimutku.
Keduanya terkejut dan tak bisa diam, tapi kemudian mereka menempel padaku ,
Tubuh keduanya hangat seperti botol air hangat, hangat dan nyaman, tak mengherankan.
Aku kelelahan dengan lingkungan yang baru, sekatika rasa kantuk menyerangku dan Aku pun tertidur.
Please wait....
Disqus comment box is being loaded