Isekai Yururi Kikou ~Raising Children While Being an Adventurer~ Chapter 10 Bahasa Indonesia

Font Size :
Table of Content
Advertise Now!

Chapter 10 – Template?

 

 

“Kenapa ada bocah disini!”

Suara yang nyaring menggema diseputar Guild

Suara itu menarik perhatian orang-orang disekelilingnya.

“Mereka datang bersamaku, apa ada masalah?”

“Ini bukan tempat untuk bocah-bocah bermain!”

“Tidak…mereka patuh bersikap bukan? Dan Aku pikir mereka juga tidak akan mengganggumu bukan?

“Mereka itu penganggu hanya dengan ada disini!”

“Hanya dengan ada disini kau bilang ….yang benar saja…”

Ini adalah tipe orang yang suka mencari masalah, apapun yang Aku katakan. Aku yakin kata-kataku tak akan nyambung dengannya.

Aku ingin menyelesikannya dengan damai, tapi…sekarang bagaimana caraku menghadapi kondisi ini…

Aku ingin mendesah, tapi Aku paksa menahannya. Lawannya sepertinya akan mudah terpancing karenanya.

Meskipun demikian, Aku tidak menyangka akan ada orang yang suka mencari masalah tanpa sebab ….Aku pikir hal itu hanya terjadi dalam sebuah novel.

“Oi, jangan acuhkan aku?”

“Tidak, Aku sudah katakan padanu…”

“Apa kau ingin melawanku sekarang? AAAN?”

Lawan tiba-tiba saja menjangkaukan tangannya dan memegang kerah bajuku tanpa pikir panjang.

Ah..tidak ada gunanya……apapun yang kukatakan. berbicara dengannya itu mustahil.

Sekarang…. apa yang harus kulakuakan…

Saat sedang berpikir begitu, tiba-tiba saja tangan yang memegangiku terlepas dengan paksa.

“Ah..”

Ketika Aku mengeluarkan suaraku, semuanya sudah terlambat.

Allen den Elena menendang tangan adventurere botak itu. Lalu mereka melanjutkannya dengan menendang perutnya, hanya seperti itu.

Adventure itu bersuara “Gu!” mengerang kesakitan sementara tubuh bagian atas nya membungkuk. Ia lalu jatuh terduduk.

“Uwa! Stop, berhenti ! Allen, Alena ! Tunggu !”

Aku panik berteriak.

Aku menghentikan Allen dan Elena sesaat sebelum mereka bisa menyarangkan tendangan keatas kepala Adventure yang telah rubuh itu.

Tendangan yang akan tepat mengenai kepalanya itu bergeser, nyaris saja, hanya tersapu disampingnya.

Itu berbahaya….sungguh sangat berbahaya….

Dia pasti akan mati seketika kalau tendangan keatas itu mengenainya.

Tubuh bagian atasnya rubuh dengan bunyi thud dan Dia berhenti bergerak. Dia pasti sudah tak sadarkan diri setelah menerima serangan diperutnya.

Kesunyian mengambang didalam Guild yang sebelumnya ramai beberapa menit yang lalu.

Para Adventurer dan staf Guild terkejut dan berdiri mematung.

Sekalipun mereka terbiasa bertarung, menyaksikan anak yang masih kecil men-KO kan seorang pria dewasa pastilah sangat mengejutkan.

Baiklah selanjutnya…apa yang kulakukan sekarang?

“Ou, Permisi…N? Apa?”

Seseorang berjalan ke dalam Guild dan melihat pada para adventurer dan staff guild yang tercengang dan mematung.

“Apa, apa? Apakah ada sesuatu yang terjadi?”

Suara yang tidak asing lagi, kalau Aku tidak salah, Dia seharusnya adalah salah satu knight-sama yang berasal dari gerbang barat.

Dia sedang tidak mengenakan armornya hari ini, tapi sebuah seragam knight yang berwarna biru tua.

Berkat Dia, waktu yang terhenti di Guild pun berjalan kembali.

Pertama-tama, Aku menatap staf Guild di belakang meja konter dengan agak ragu bertanya.

“Ah~…… Apakah ada hukuman untuk kasus seperti ini?”

Aku tak bisa pergi tanpa menanyakannya bukan?

◇ ◇ ◇

Tidak ada hukuman.

Kali ini, bukan kami yang salah karena lawan kami secara sepihak mencari keribuatan dengan kami dan kami hanya membela diri.

Aku lega….

Adveturer yang tersungkur telah diseret ke ruang rawat oleh adventurer yang lain dengan instruksi dari staf guild, Dia akan mulai sadar kembali setelah beberapa saat kemudian.

“Ini~Takumi-san…”

“ya?”

“Lihat ….Anak-anak…..”

“He?”

Luna-san dengan pelan memanggilku. Diminta dengan suara itu dengan segera Aku berbalik untuk melihat Allen dan Elena….idreka menangis….

Mereka berdua menangis tanpa mengeluarkan suara.

“Waa? Kenapa kalian menangis?”

Aku bergegas menuju mereka dengan panik dan membungkukan badan menyamai pandangan mata mereka.

“Luka…tidak ada kan? Ada apa?”

“Ja-jangan……tinggalkan… kami….”

Meraka berpegang erat padaku dengan suara yang lemah.

Meninggalkan? kenapa?

Barang kali karena Aku meninggikan suaraku beberapa saat yang lalu? Apa mereka merasa gelisah karena itu?

Mereka mengira Aku marah pada mereka….

“Tidak mungkin Aku Meninggalkan kalian berdua? Semuanya akan baik-baik saja, oke?”

Aku memeluk keduanya yang menangis sambil terus mengatakan “tidak apa-apa” “kita akan selalu bersama” dengan suara yang lembut.

Butuh waktu sepuluh menit untuk menenangkan keduanya.

“Ini, Kalian pasti haus bukan?”

Masih sedikit terisak-isak, Aku memberikan jus buah pada keduanya.

Mereka menangis keras, Aku harus me-rehydrate tubuh mereka kembali dengan baik.

“Pada Akhirnya, apa yang telah terjadi?”

Ah, knight-sama, Kau masih disini…

Knight –sama yang berasal dari gerbang barat adalah wakil pimpinan dari Shirin knight, seorang noble bernama Grunwald Ruven.

Seorang kapten dari satu dari 5 divisi yang ada di Shirin. Orang terpenting kedua di Shirin Knight, Sepertinya Dia datang hari ini untuk bicara dengan Guild Master

=====

Status
【Nama】Grunwald Ruven
【Ras】Manusia
【Pekerjaan】Knight
【Umur】26
【Level】32
【Skills】
Swordsmanship | Spearmanship | Throwing | Fire Magic
Horseback Riding | Dismantling | Commanding
Etiquette | Dancing
Physical Attack Resistance
【Gelar】
Count Ruven’s Second Son
Knight of the Flaming Sword

=====

Un, Dia memiliki skil yang sesuai sebagai seorang noble knight-sama.

Tentu saja, Seorang knight seharusnya bisa mengedarai kuda dan bisa mengayunkan dengan baik senjatanya,

Disamping itu, “comanding”. Un, Aku merasa sepertinya itu diperlukan sebagai seorang kapten.

“Etique” dan “dance” layaknya seorang noble.

Gelar “knight of the Flaming Sword” melihat namanya terdengar sangat keren, apa ini tentang mengunakan pedang yang telah di enhance dengan fire magic ya?

…..Ooops, Ia bertanya.

“Mereka mungkin mengira Aku akan meninggalkan mereka”

“Haa? Apa maksud nya ini? kau , Apakah kau akan melakukan hal semacam itu?”

“Aku tidak akan melakukan hal seperti itu! Jangan katakan hal semacam itu, itu sangatlah memalukan”

“Lalu, kenapa mereka berpikir demikian?”

“Tidak~Aku belum benar-benar memahami semua saat itu, sampai sekarang pun Aku masih belum sepenuhnya mengerti.”

Itulah yang sebenarnya, Aku tidak tahu keadaan mereka sebelum bertemu dengan ku ditempat itu

“Mereka anak-anakmu….mungkin bukan, mereka saudaramu, bukan?”

“Sayangnya, mereka bukan, Aku baru saja bertemu dengan anak-anak ini baru-baru ini tepatnya seminggu yang lalu ? Meraka berada didalam Hutan Gaia”

“Haa?”

“Apakah mereka dibuang atau tersesat, aku tak tahu benar?”

“Serius?”

“Ya. Apakah baru-baru ini ada kereta kuda yang diserang didekat hutan Gaiya atau semacamnya? Meraka berdua kemungkinan besar, slave”

Bukankah keduanya dijual sebagai slave karena mereka tidak memiliki orangtua? Itu yang ada dibenakku. Lagipula jika memang mereka berasal dari panti asuhan. Aku tidak akan bertemu dengan mereka ditempat seperti itu.

“….sepertinya memang ada, Seorang slave trader dari Argo telah diserang oleh monster-monster di dalam hutan Gaia saat sedang menuju kota ini”

Luna-san segera mengingat kembali informasinya.

“Ah, seperti dugaan. Mereka mungkin digunakan sebagai pengalih perhatian”

“Anak-anak seperti ini..”

“Mereka sepertinya tak terlihat seperti yang akan dijadikan pengalih perhatian pada akhirnya, toh. Kalau begitu, bagaimana anak-anak ini akan diperlakukan? Apa tidak akan ada masalah jika Aku memelihara dan menjaga mereka, kan? Untung nya mereka tidak punya sesuatu yang bisa menjadi bukti kalau mereka adalah slave”

“”Dalam kasus ini, mereka akan diperlakukan sebagai anak yatim. Tidak akan ada masalah menyerahkan mereka pada panti asuhan atau membesarkan mereka sendiri. Selain itu sepertinya keduanya telah mengenalimu sebagai wali mereka. Jika kau mau Aku bersedia menjadi penjamin mu”

“Kalau begitu Ruven-sama, terima kasih banyak”

Aku khawatir tentang campur tangan dari pedagang itu, tapi sepertinya tidak akan ada masalah. Sepertinya Ruven-sama akan menjadi penjaminnya.

“ Panggil saja Wald . Lepas dari itu—“

“Dibanding itu, Takumi-san! Kau pergi kedalam Hutan Gaia?”

Luna-san menyela kata-kata Ruven-sama yang mengatakan tak apa memanggilnya Wald-sama, dan dia membungkukan tubuhnya kedepan meja konter.

Table of Content
Advertise Now!

Please wait....
Disqus comment box is being loaded