Chapter 1 – Siapa kau?
“Aku sangat meminta maaf”
Siapa kau?
Seorang pemuda berambut perak yang tidak kukenali tiba tiba berlutut dilantai didepanku. Sekitar 20 tahunan ……….. aku pikir Ia lebih muda dariku.
Karena Ia menghadap lantai tanpa bergerak, Aku tak dapat melihat wajahnya.
Aku tak mengerti………kenapa? Aku pikir Ia tentunya memiliki wajah dengan fitur yang baik. Alasan kenapa ia berlutut didepanku masih belum kuketahui.
Karena aku baru saja terbangun di tempat yang tidak kukenali beberapa menit yang lalu.
Ya…Benar.
Tanpa Kusadari, Aku sudah berada didalam ruangan yang tidak kukenali.
Sebuah ruangan yang dikelilingi dinding putih disetiap arahnya.
Aku pikir ukurannya sekitar 8 tatami….. disana ada dua pintu putih. Tidak ada jendela.
Ada dua buah sofa berlapisi kulit yang saling berhadapan.
Sebuah meja kaca hitam diantara kedua sofa. Selain itu tidak ada yang lain.
Uun…..karna dinding-dinding putih, ruangan ini seperti “tipical” kantor Presiden.
Ya, walaupun itu tak jadi masalah.
Karna Aku tak mengenali tempat ini, apa ini penculikan?
Awalnya Aku berpikir begitu, tapi aku tidak terikat dan diatas segalanya, Aku pikir si penculik seseorang yang sangat perhatian…..
Setelah berjalan keliling tanpa tujuan, Aku kembali dan menatap pemuda yang berada dilantai.
Un, dia masih menundukan kepalanya.
Apakah sudah semua? Kau takkan lakukan apapun kecuali jika aku tak mengatakan sesuatu? Aku akan senang jika ada penjelasan.
Ya sudah, biar aku menyapa dahulu.
“Ah~Umm, Siapa kau dan Apa yang kau mau dariku setelah membawaku kemari?”
Ketika Aku bicara, pemuda itu akhirnya mengangkat kepalanya.
Un, seperti perkiraan, Dia pemuda yang sangat tampan,
Mata hijau dengan rambut peraknya. Postur yang tinggi dengan penampilan wajah yang bisa membuat bintang Hollywood malu.
Pakaian yang dikenakan bewarna putih polos, tapi justru membuatnya lebih menarik.
Aku tak menemukan cela. Ini melewati perasaan iri, mungkin seperti rasa hormat.
Saat aku dalam topik demikian, Ia juga menatapku kembali yang sedang dengan tidak sopan menilainya
…….Walaupin Ia masih duduk dilantai.
Karna Ia masih memandangiku seperti itu, Aku seperti mengatakan “Tunggu” kepadanya seperti aku memeritah seekor puppy……
Ini, apakah Aku orang jahat? Apakah Aku salah dimengerti? Tentunya, Aku bukanlah orang jahat! Ia telah meminta maaf berulang kali sejak awal, jadi seharusnya bukan Aku yang salah, mungkin!
“…..Apa kabarmu? Aku Kayano Takumi”
“Terima kasih untuk kesopanannya. Namaku Sylphreel. Kau bisa memanggilku Syl”
“…………………….”
“……………………”
Haa, Ia menghela nafas dan memperkenalkan dirinya sambil membungkuk.
Ia tidak melakukan apapun selain itu.
Ia menjawabku dengan sopan, Yosh Aku bisa melanjutkan seperti ini! Itu yang aku pikir tapi,—-
— percakapannya tidak berlanjut…..
Kenapa hanya berakhir dengan perkenalan diri?!
Mana kelanjutannya, tolong penjelasannya!
Orang yang mengerti situasi seluruhnya adalah kau, Syl!
“…Ah~–Syl-san, siapa Kau, dimana ini dan mengapa Aku disni?”
“Tidak perlu terlalu sopan, —–dari sudut pandang Takumi-san, aku adalah God. Tempat ini disebut Holy sanctuary”
“………………..Haa!?”
Pemuda ini adalah God dan tempat ini adalah sanctuary?
Apakah ini penipuan jenis baru?
“ini bukan penipuan”
“!!”
Eh? Apa pikiran ku baru saja dibaca?
“Tidak, Walaupun Aku bisa membaca pikiran, Aku tidak membacanya sebelumnya”
“Jadi, bagaimana Kau bisa tahu!?”
“Entah bagaimana Aku berpikir Kau takkan mempercayaiku jadi Aku berniat untuk memperbaikinya”
Tidak tidak tidak ! Kau bersikap seperti anak puppy yang terlantar beberapa saat yang lalu, kenapa tiba-tiba kau menjadi lebih tenang?
Bagaimanapun Aku memikirkan nya….ini aneh.
Tapi Aku mengerti! Aku mengerti kalau Aku hanya akan merasa lelah berbicara serius dengan nya.
“…bisakah jelaskan sesederhana mungkin?”
“Ah, Aku minta maaf, Aku tidak sengaja telah membunuhmu”
Terlalu sederhana!!
Please wait....
Disqus comment box is being loaded