Hon Issatsu Chapter 2 – Dimulainya Petualangan
“Apa yang harus aku lakukan sekarang ini…”
Di depanku, makhluk ogre yang biasanya hanya dapat dijumpai di dalam game, muncul.
Tidak, tidak, ini mustahil. Aku akan terbunuh.
Meski aku sedang panik dihadapan monster itu, dewa memberikanku saran dengan tenang.
“Ahh, Ogre ya. Yah kau tidak perlu repot-repot melawannya menggunakan skillmu~. Pakai tubuhmu saja sudah cukup.”
Bahkan jika kau mengatakan itu, aku tidak bisa berpikir bahwa aku akan menang melawan monster seperti ini. Aku ingin melarikan diri, tapi kakiku yang gemetar tidak merespon perintahku.
“Sialan!! Ia bergerak.”
Dan ketika aku melakukan itu, ogre itu menyerang. Sebuah balok pohon yang berbentuk seperti gada diayunkan sekuat tenaga pada tangan kanannya.
Karena aku ingin menghindari serangan langsung di kepalaku, secara tidak sadar aku mencoba menahannya dengan tangan kiriku.
Lenganku terkena dampak dari serangan itu.
Dan ah… ini tidak seperti dimana tulang-tulangku patah karena serangan itu.
Aku telah mempersiapkan diri untuk itu, tetapi hasilnya berbeda dengan apa yang aku pikirkan.
Aku tidak bisa percaya, gada yang menghantam lengan kiriku terbelah menjadi dua bagian.
“Lihat, sudah kubilangkan. Kau akan baik-baik saja~. Sekarang, saatnya kau menyerang balik.”
Diberitahu oleh dewa, tanpa pikir panjang aku memukul ogre itu dengan kepalan tanganku. Itu hanyalah pukulan biasa yang dilakukan tanpa teknik atau sikap lainnya, tetapi perasaan tubuh ogre yang hancur bisa kurasakan di kepalan tanganku.
Suara robekan bergema disekitar lingkungan, dan salah satu bagian tubuh ogre itu meledak. Ogre yang memiliki lubang di perutnya itu, perlahan-lahan roboh ke tanah.
Dengan nafas yang tidak karuan, aku melihat detik-detik itu terjadi.
“Oh! Sebuah pukulan telak huh! Sepertinya kau beruntung kali ini, tapi itu layak untuk kau dapatkan karena ini adalah pertarungan pertamamu. Baiklah, kalau begitu mari kembali bersemangat dan berangkat!!”
Dan aku diminta dewa untuk melanjutkan perjalanan seolah-olah yang baru saja terjadi padaku itu adalah sesuatu yang wajar, aku sama sekali tidak mengerti situasinya. Aku tidak ingin melakukannya tapi sekarang aku sudah tidak bisa kembali lagi.
“Oi, dewa, sebenarnya tempat apa yang pertama kali kudatangi ini?”
“Umm, aku tidak tau. Lagipula aku juga ceroboh tanpa pikir panjang langsung mengirimmu. Yah, ini adalah hutan dimana ogre selalu bermunculan karena mungkin tempat ini cukup jauh dengan wilayah perkotaan. Aku pikir aku harus menyarankanmu untuk pergi kearah timur.”
Ia sangat tenang. Apa ia benar-benar serius berencana membuatku menemukan “Book of God”.
Tapi, meskipun begitu, saat ini hanya ia yang bisa kuandalkan. Jadi, sampai aku tiba ke perkotaan, aku banyak bertanya tentang dunia ini.
Pertama, dunia ini adalah sebuah dunia fantasi dengan pedang dan sihir. Dan selain ogre yang muncul sebelumnya, ada juga makhluk lainnya yang disebut dengan monster.
Dan, saat aku memikirkan sesuatu saat melihat statusku, aku merasa seperti ada konsep level di dunia ini. Level yang berada didunia ini sangat mirip dengan sebuah sistem yang biasa muncul dalam permainan, level bisa di naikkan dengan mendapatkan poin “Exp” (Pengalaman) dan saat level telah naik maka kemampuanpun juga akan meningkat.
Dan juga, jika suatu persyaratan dipenuhi, maka sesuatu yang disebut “Job” (pekerjaan) akan ditambahkan ke dalam kolom status. Hal ini juga bisa disebut sebagai level, lebih tepatnya level dari setiap job.
Job yang telah didapatkan dapat memperkuat tubuh fisik dengan berbagai macam penyesuaian. Artinya, jika dapat menyelesaikan berbagai persyaratan dengan benar maka kau akan mendapat tambahan beberapa job lagi, bisa dikatakan bahwa kau akan bertambah kuat lagi dengan memiliki banyak berbagai macam job.
Tapi, menurut dewa, sepertinya aku tidak bisa melakukan itu. Ia mengatakan “Pengembara di dunia lain” milikku itu adalah job tetap, jadi aku tidak bisa merubahnya.
Itu sangat buruk, karena aku saat ini berada di dunia fantasi, padahal aku ingin menjadi seorang “Warrior” (Pejuang) atau “Magician” (Penyihir). Dan juga, karena aku hanya bisa memiliki satu job bukankah itu sangat merugikan untukku dibandingkan dengan orang lain.
“Uhh, ’Pengembara didunia lain’ sangat kuat dibandingkan dengan job-job lain kau tau~. Job itu memiliki kemampuan peningkatan tertinggi saat naik level, dan kau juga bisa mempelajari lebih banyak skill-skill yang menarik. Hal Itu sudah cukup bagus bahkan jika kau tidak bisa memilki banyak job seperti mereka.”
Jika dewa berkata begitu, sepertinya itu memang benar.
Dan, berpikir tentang penjelasannya sekarang, sepetinya ada juga sebuah konsep mengenai skill.
Ini benar-benar seperti dunia game huh.
Omong-omong, hal yang mereka sebut “skill”, adalah kemampuan yang bisa didapatkan terutama saat level job naik. Hal itu bisa diperoleh dengan cara khusus, dan kau bisa mendapat berbagai jenis keuntungan saat kau “mengaktifkan” skill itu.
Hanya saja, semakin berguna kemampuannya, semakin sulit untuk mendapatkannya, dan tingkat perolehannya juga sesuai dengan talenta masing-masing individu, jadi ada kekurangan untuk skill itu sendiri. Hal yang disebut ‘Unique skill’ juga adalah salah satunya.
Jadi, ketika aku menyipitkan mataku melihat pada kolom ‘Unique Skill’ku, aku melihat…
————
(Body of God)
Memperkuat kemampuan fisik dan tubuh. Memperkuat organ-organ bagian tubuh.
Meningkatkan kemampuan skill.
(Insatiable Ludicrous Book of All Creations)
Tempat penyimpanan dimensi lain. Menyembunyikan kemampuan sendiri. Menyerap buku-buku.
Menyerap kemampuan orang lain, dan mengubahnya sesuai kemampuan. Mengembalikan kemampuan yang diambil dari orang lain.
(Quotation that Creates Out of Nothing)
Mewujudkan kata-kata.
———–
Ohh… ini menakjubkan, aku bisa melihat keterangan skill-skill yang aku miliki.
Menurut dewa, kemampuanku baru saja diciptakan dan masih sangat lemah, dan akan bertambah kuat kalau aku bisa menambah banyak pengalaman (Exp) mulai dari sekarang.
Sekarang kemampuanku sudah cukup kuat, tapi nantinya kemampuanku akan menjadi lebih kuat lagi…
Kemampuan terakhir dari buku ini sedikit membingungkan, tapi singkatnya, dia mengatakan kalau aku bisa mendapatkan “skill” dan “title” dengan sangat mudah.
(TL Note: Skill: Keterampilan, Title: Gelar)
Sangat menguntungkan memiliki buku ini.
Yah, buku ini memiliki banyak manfaat untukku, jadi sudah cukup hanya dengan mengetahui hal itu. Tidak akan ada akhir bila aku mengeluhkan prinsip-prinsip dunia ini.
Dan dengan begitu , selama beberapa jam aku terus mengajukan banyak pertanyaan kepada dewa. Terus berjalan maju sambil beristirahat sejenak, aku bisa mencapai perkotaaan pada hari berikutnya.
Akhirnya aku sampai di perkotaan.
Jalanan terlihat sangat ramai, banyak orang-orang berpergian kesana kemari dengan cepat.
Ketika aku berpikir kemana aku harus pergi terlebih dahulu, tiba-tiba, sebuah suara bergema di dalam kepalaku.
“Sepertinya kau bisa sampai di kota dengan baik. Kalau begitu, mulai sekarang aku akan kembali melakukan pekerjaanku. Setelah semua yang terjadi aku sudah tidak bisa lagi memberi arahan kepadamu. Jadi, lakukanlah yang terbaik oke〜”
Suaranya telah berhenti dan aku tidak bisa mendengarnya lagi. Itu adalah perpisahan yang tiba-tiba, tapi aku tidak terkejut. Ia memang seperti itu.
Sampai akhir ia benar-benar orang yang ceroboh. Tapi, dengan semua yang ia katakan, setidaknya aku berterima kasih sejak ia menghidupkanku kembali. Aku akan menemukan “Book of God” dengan benar.
Yah, untuk sementara priotasku saat ini adalah menaikkan level dan menjelajahi dunia ini.
Dengan penuh semangat aku berjalan ke dalam kota.
Di dalam kota ini penuh dengan banyak orang. Tetapi, saat aku melewati keramaian aku merasa aneh. Aku merasa seperti setiap aku melewati mereka, mereka melihatku seperti orang luar. Kupikir itu aneh, tapi aku tau alasannya setelah melihat pakaianku.
Saat ini, aku mengenakan baju Hoodie biru tua dan celana kargo berwarna khaki. Ini adalah pakaian yang kupakai di duniaku sebelumnya.
Dan jika dibandingkan dengan yang lain, orang-orang di sekitarku mengenakan baju besi atau juga jubah longgar dengan tongkat panjang setinggi mereka, mereka mengenakan pakaian yang semestinya untuk dunia fantasi. Selain itu, ada juga penduduk desa yang mengenakan pakaian kain.
Aku tidak ingin menjadi pusat perhatian, jadi dengan tergesa-gesa aku memasuki gang belakang. Mungkinkah aku bisa mengeluarkan sebuah pakaian menggunakan skillku?
Ini karena aku memikirkan kejadian itu. Tapi, sepertinya aku tidak punya waktu untuk melakukannya. Telingaku yang telah diasah oleh “Body of God”, tidak ketinggalan mendengar suara nafas yang samar-samar jauh dari gang belakang.
(Oh… Dewa. Ini kesialan yang tiba-tiba…)
Ketika aku melihat ke belakangku, disana ada lima orang yang terasa seperti apa yang kau bayangkan tentang bagaimana penampilan dari orang jahat. Sementara itu, aku melihat status seorang pria yang berjarak paling dekat denganku.
【Nama】 Bill
【Pekerjaan】 Thief Lv11 Burglar Lv7 Warrior Lv6 (Pencuri; Perampok; Pejuang)
【Umur】 31
【Gelar】 〈Treacherous〉(Penghianat/Berbahaya)
Ketika aku melihat statusnya, aku tidak bisa sama sekali melihat kolom skillnya. Mungkin, yang bisa melihat kemampuanmu hanyalah dirimu sendiri. Namun, sebagai gantinya aku bisa melihat kolom “Gelar”. “Treacherous”? Aku tidak begitu mengerti, tapi dari namanya itu sesuatu yang buruk.
Pria ini memiliki tiga job. Aku tidak tau berapa banyak job yang bisa dimiliki secara umum, tapi menurutku ia sangat kuat. Sebagai buktinya, orang-orang yang berada di belakangnya, hanya memiliki dua job. Aku yakin pria ini mungkin adalah pemimpinnya.
Penampilan dari pemimpin itu, tubuh besar dengan tinggi sekitar dua meter. Sepertinya senjata yang ia gunakan adalah sebuah pedang besar (saber). Di baju besinya terdapat banyak noda hitam, kemungkinan itu adalah bekas darah yang sudah lama tidak di bersihkan.
Orang yang berbahaya itu mulai berbicara denganku.
“Hey, nak. Ini bukanlah tempat untuk anak nakal sepertimu bisa datang kemari. Bagaimana kalau kami membawamu ke tempat yang aman.”
Mengikuti kata-kata pemimpinnya, orang-orang yang berada di belakangnya tertawa keras.
Melihat bagaimana perlakuan orang-orang itu, aku kembali melihat mereka dengan tatapan dingin.
Aku bisa melihat jalanan di belakangku dengan jelas, jadi tidak mungkin aku akan membiarkanmu membawaku. Sambil memikirkan itu, dari pinggangku, aku mengeluarkan “Senjata”ku.
Sebenarnya, sebelum datang ke kota ini, aku merasa sangat bersemangat dengan salah satu “Unique Skill”-ku, (Quotation that Creates Out of Nothing). Ini adalah kemampuan yang dapat mewujudkan kata-kata yang tertulis dalam buku, jadi aku mengujinya dengan berbagai jenis buku yang sebelumnya kudapatkan dari kehidupan lamaku.
Omong-omong, senjata yang ada di tangan kananku saat ini, adalah sesuatu yang ku kutip dari majalah militer.
Tubuhku saat ini memiliki banyak kemampuan tambahan berkat “Body of God”, dan anehnya, aku juga dapat menggunakan senjata dengan baik walaupun aku belum pernah menggunakan senjata itu sama sekali.
Hanya untuk berjaga-jaga, aku juga mewujudkan peluru cadangan dengan mengutipnya dan memasukkannya ke dalam saku.
Dan saat aku melakukan itu, pemimpin kelompok itu menyeringai sambil tertunduk.
“Apa-apaan itu, ada apa dengan tongkat jelek itu? Apa kau akan menggunakan sihir dari benda seperti itu, ini benar-benar…—”
Aku mengabaikan kata-kata pria itu dan menarik pelatuknya.
Terdengar suara tembakan yang sangat pelan, dan pemimpin dari kelompok itu jatuh ambruk ke tanah.
Dengan mata yang sepenuhnya terkejut. Sebuah lubang berwarna merah muncul di dahi pria itu..
Senjata yang ku kutip dari buku “Cheat” itu, adalah Senjata sub-machine kecil. Dan yang terbaik dari itu, ada peredam suara di bagian moncongnya. Saat fokus aku bisa melihat bidikan silang jika aku menyipitkan mataku, jadi mudah saja untuk menembak kepalanya.
Seperti yang diharapkan dari “God of Eye”. Sebagai pelengkap mata ini sangat berguna.
“Bukan seperti itu, tongkat sihir seperti ini tidak akan…Yah kau tidak akan mengerti jika aku menjelaskan itu, kau tidak akan tau juga mengenai hal itu.”
Melihatku berbisik sendiri, kawanan pemimpin itu mulai bergetar dengan wajah biru. Tapi dua dari empat lainnya telah melarikan diri dariku.
Mereka mungkin kehilangan akal sehat mereka karena terlalu takut. Maksudku, bukankan mereka berlari terlalu cepat? Ahh, sepertinya ini yang disebut “Job Bonus”.
Dan ketika aku memikirkan hal itu, dengan tenang aku mengubah pengaturan senjata sub-machine milikku, dari “semi-auto” menjadi “full-auto”, dan menembak kedua orang yang tersisa. Suara bisu di udara bergema secara berurutan, dan mayat mereka jatuh ke tanah bertambah satu per… hanya satu?
Aku tidak bisa mempercayainya, sepertinya orang yang terakhir dapat melihat arah lintasan peluruku dan hampir menghindarinya.
Aku mengamatinya dengan teliti, job yang ia miliki adalah “Thief” dan “Assasin”. (Pencuri dan Pembunuh)
Jadi ini penyebab kecepatan abnormalnya ya. Meski ia memeluk bahunya kesakitan, ini tidak seperti ia dapat menghindari serangan itu secara keseluruhan.
Pria itu kesakitan sambil menutupi pedang pendek dibalik tangannya.
Aku mungkin akan membiarkan penjagaanku menurun, jadi saat ini, aku telah menarik senjataku kembali. Jika ia datang dengan kecepatan seperti tadi, seranganku tidak akan tepat waktu.
Selanjutnya, aku memegang senjata yang tergantung disisi berlawan dengan senjataku. Dan mengayunkannya ke arah pria itu.
Seranganku memukulnya dengan cepat, dan tengkoraknya hancur dan dia jatuh terhempas ketanah. Kepalanya sepenuhnya telah hancur, dan kau tidak akan tau bagaimana bentuk wajah aslinya.
Ini terlalu berlebihan ya.
Sekali lagi aku tertawa terbahak-bahak karena melihat kekuatan brutalku.
Memiliki senjata sub-machine di tangan kananku dan sebuah batang besi di tangan kiriku, aku ingin tau bagaimana penampilanku dimata orang lain.
…un, mungkin seperti seorang pembunuh huh.
Batang besi ini adalah sesuatu yang aku kutip pada saat di jalan sama seperti senjataku. Aku mengutipnya dari sebuah novel misteri. Ini sangat mudah untuk digunakan, jadi kuletakkan di pinggangku untuk kapan saja bisa aku gunakan.
Sekarang, hanya dua yang tersisa. Ayo selesaikan dengan cepat.
Sementara menyelusuri gang tempat para penjahat biasa berada, aku menggunakan senjataku untuk menembak para pencuri yang sedang bersembunyi secara berurutan dari jarak terdekat posisiku. Pencuri itu mati sambil menari dengan menyedihkan.
Sekarang tinggal satu orang lagi.
Dan saat aku memikirkan hal itu, pencuri terakhir berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Aku mengarahkan senjataku padanya dan menarik pelatuknya dengan tergesa-gesa. Tapi, hanya ada suara pemicu yang muncul. Sepertinya aku kehabisan peluru. Aku juga tidak bisa menggunakan tongkat besi pada jarak seperti ini. Dan akhirnya aku menggunakan kartu truf keduaku untuk situasi ini.
Aku membuka buku “Cheat” itu sambil berlari menuju pencuri yang melarikan diri sambil menyelusuri kata-kata tertentu.
Dan kemudian, sesuatu melompat keluar dari buku, dan itu menembus punggung si pencuri.
Darah segar berceceran ke dinding di sekitarnya.
Kehilangan keseimbangannya, pencuri itu jatuh berguling ketanah dengan gaya yang lucu.
Hey, apa aku tidak menyukai penjahat.
Aku bisa mendengar suara serangan yang samar darinya. Sepertinya pencuri itu sedang sekarat. Tapi ia pasti akan mati secara perlahan jika aku meninggalkannya di tempat ini, jadi akan aku buat mudah untuknya.
Sambil menarik kembali batang besi di samping kiriku dengan ayunan yang kuat, aku memukul sisi kepalanya.
Ada banyak potongan pohon di bagian belakang pencuri itu.
Saat berjalan menuju kota, aku sempat melakukan sebuah percobaan. Aku tau aku bisa menggunakan buku “Cheat” itu sebagai tempat penyimpanan, tapi aku punya sesuatu yang ingin aku tanyakan.
Bisakah benda yang di tempatkan di tempat penyimpanan buku “Cheat” itu di keluarkan dengan cepat?
Lalu aku bereksperimen dengan menyerap potongan pohon dari gada yang ogre aku bunuh, dan ketika aku memintanya dengan gambaran potongan pohon itu keluar dengan cepat…
Hasil eksperimen itu sukses. Jujur saja, itu seperti sebuah tembakan meriam.
Jika menembak menggunakan “buku cheat” ini, aku menyadari benda apapun yang berada di dalamnya bisa digunakan sebagai senjata, maka dari itu aku memutuskan untuk menyimpan banyak pecahan-pecahan pohon maupun batu yang bisa dibuat menjadi peluru.
Hal itu mungkin akan berguna untuk serangan mendadak.
Omong-omong, Seperti yang diharapkan dari buku “cheat”, sepertinya kapasitas penyimpanan di buku ini tidak terbatas.
【Gelar < Single Mass Murderer ><Convictor> Telah didapatkan】
(TL Note: Single Mass Murderer= Pembunuh Massal Tunggal, Convictor= Penghukum Kejahatan)
Nn? Aku mendengar pesan yang aneh. Dan aku telah mendapatkan sesuatu.
Ketika aku memiringkan kepalaku, aku mendengar suara yang sudah familiar di kepalaku
“Oh! Kau sudah mendapatkan gelar huh~. Selain itu, bukankah itu sangat langka! Seperti yang diharapkan dari Misasagi-kun~”
Jadi kau muncul lagi dengan tiba-tiba huh, dewa. Aku pikir waktu itu adalah perpisahan terakhir kita.
, kemungkinan besar, aku mendapatkannya dari membunuh penjahat yang memiliki gelar pencuri sebelumnya. Tapi, kedua gelar ini sangat menonjol, jadi lebih baik aku menyembunyikannya.
Dengan menempa statusku sendiri yang tertulis di buku “cheat”, aku merekayasanya.
Dan aku mencuri barang-barang dari pencuri sebelumnya, mengenakan mantel yang lumayan bersih di dalamnya. Setelah meletakkan barang-barang itu ke dalam buku, aku bersiap untuk pergi.
Tidak ada celana yang pas jadi aku menyerah. Sementara itu, mungkin aku akan bertahan menggunakan celana ini.
“Normalnya tidak akan ada kerugian jika kau memiliki banyak gelar, jadi aku sarankan kau untuk melakukan hal yang tidak biasa untuk mendapatkannya lagi. Nah selanjutnya, sampai bertemu lagi~”
Sesuatu yang disebut gelar, sepertinya bisa didapatkan dari menyelesaikan suatu persyaratan tertentu. Apa ia muncul hanya untuk mengatakan itu?
Sementara itu aku melihat rincian dua gelar yang baru saja aku dapatkan.
【Gelar 】<Single Mass Murderer>
Bisa diaktifkan saat bertempur sendiri. Meningkatkan kemampuan fisik pemilik.
Tingkat kenaikannya sebanding dengan jumlah musuh.
【Gelar 】<Convictor>
Bisa diaktifkan saat melawan penjahat.
Meningkatkan kekuatan serang pemilik.
Tingkat kenaikannya sebanding dengan jumlah penjahat sampai selesai di aktifkan dan bertambah kuat sebanding dengan kejahatan lawan.
Melihat itu, sepertinya kedua gelar ini hanya berguna untuk suatu keadaan tertentu. Yang terakhir sepertinya akan menunjukkan kemampuan sebenarnya tergantung dari jumlah penjahat yang dibunuh, jadi aku juga harus aktif untuk membunuh para penjahat.
Ketika aku keluar ke jalanan seolah-olah tidak ada yang terjadi, beberapa orang mendekatiku. Mungkin mereka adalah rekan-rekan dari pencuri yang telah aku bunuh sebelumnya.
Aku liat, mereka akan menjepitku dengan paksa dan membawaku kembai ke gang belakang kalau aku mencoba melarikan diri.
Aku mengamati orang-orang itu, tapi masing-masing dari mereka hanyalah pencuri yang lemah.
Sementara aku melakukan itu, aku pergi mengikuti rencana mereka. Aku berjalan mundur dan kembali ke gang belakang.
Orang-orang yang melihat itu mengikutiku dan memasuki gang belakang. Dan segera setelah itu, bekas-bekas tubuh dan darah dari rekan-rekannya itu mengejutkan mereka.
Pertama, aku pikir itu karena bau darah. Itu adalah aroma kematian yang sangat mencekik.
Yang berikutnya mereka liat adalah mayat-mayat yang aku buat. Dari kelima mayat tersebut, satu-satunya yang bisa dilihat jelas hanyalah wajah pemimpin mereka yang memiliki lubang kosong di kepalanya.
“Oi”
Aku mengarahkan senjataku pada orang-orang yang bereaksi terhadap panggilanku. Aku telah selesai mengisi ulang peluruku setelah pertarungan sebelumnya.
Tanpa keraguan, aku menarik pelatuknya.
【Gelar <Single Mass Murderer > <Convictor> telah diaktifkan】
Pemandangan terakhir yang di lihat para pencuri, adalah kilau yang menyilaukan yang mengintip dari moncong senjataku dengan pasti.
Please wait....
Disqus comment box is being loaded